Thursday, January 17, 2008

Mengunjungi Gumelar, Desa yang Dibangun dengan Keringat Devisa TKI

Berangkat sebagai Pembantu, Kini Majikan Empat Restoran
Tenaga kerja Indonesia (TKI) yang bekerja di luar negeri tak selalu identik dengan kisah pilu akibat majikan ringan tangan. Apalagi, seperti kasus Yanti Irianti yang dihukum tembak di Arab Saudi lalu. Seperti yang terjadi di Gumelar, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, banyak "pahlawan devisa" ini yang justru menjadi pelopor kemajuan daerahnya.


CHUBY TAMANSARI, Banyumas

GUMELAR sebetulnya masih seperti dulu. Kota kecamatan yang terletak sekitar 60 kilometer dari Kota Purwokerto itu tersembul di antara bukit batu kapur. Jalannya pun berkelok-kelok. Hanya bedanya, jalan menuju ke daerah yang kini banyak warganya menjadi TKI di luar negeri itu semakin mulus.

Jangan juga membayangkan rumah-rumah reyot seperti di pedesaan miskin di Jawa. Sebab, di sepanjang jalan terlihat pemandangan rumah-rumah bagus bergaya modern yang berdiri di sela-sela rerimbunan pepohonan. Yang khas dari Desa Gumelar adalah: sekitar 75 persen penduduknya bekerja di luar negeri sebagai TKI.

Salah seorang keluarga TKI yang sukses di Desa Gumelar adalah Suyatmi. Kemakmuran Suyatmi tecermin dari rumahnya di kawasan Gerumbu Palumbungan Lor yang tertata apik. Begitu masuk halaman rumah di tepi jalan itu, Radar Banyumas (Grup Jawa Pos) disambut deretan bunga anthurium, adenium, dan beberapa jenis kaktus yang berjejer rapi di teras.

Oleh Suyatmi, Radar Banyumas ditemui di satu set sofa empuk di ruang tamunya. Di dinding terlihat foto-foto Kasino (berukuran 10 R), suami yang nampang di tempat tinggalnya di Korea. Di ruang keluarga tertata rapi sebuah TV warna berukuran besar. Dari pintu kamar yang terbuka, terlihat sebuah springbed besar dengan ranjang besi berukir.

"Tahun ini suami saya sudah lima tahun di Korea," kata Suyatmi memulai cerita tentang sang suami. Oleh bosnya di Korea, Kasino awalnya dikontrak tiga tahun. Namun, karena tenaganya dibutuhkan, waktu kontrak Kasino diperpanjang. "Tapi, yang dua tahun pertama dulu ilegal," kata wanita itu dengan polos.

Dari hasil bekerja lima tahun, pasangan yang belum dikaruniai momongan itu bisa membangun rumah permanen dengan harga lebih dari Rp 200 juta. Wanita berumur 30 tahun itu bahkan berhasil menyisihkan kiriman suami untuk membuat toko yang di depan rumah. "Ini buat sangu kalau nanti suami saya sudah pulang dan tak kembali (ke Korea) lagi," katanya.

Seperti Kasino, Casini menjadi contoh lain kesuksesan TKI. Ibu dua anak itu tadinya bekerja sebagai pembantu rumah tangga di Taiwan. Dari hasil kerja tiga tahun di negara yang dipimpin Chen Sui-bian itu, wanita 35 tahun ini kini mampu menyekolahkan anak pertamanya, Tanti Pratiwi, ke IKIP PGRI Semarang.

"Saya juga bisa membuat konter HP, buka wartel, dan membeli sawahsenilai Rp 100 juta," ujarnya bangga. Istri Kusman itu tak mengira bakal bisa hidup layak seperti sekarang. "Saya nekat saja waktu itu. Yang penting niatnya baik, untuk keluarga dan anak-anak saya," katanya di rumahnya yang asri.

Parno, salah satu pengerah jasa TKI setempat, mengakui sebagian besar warga Desa Gumelar memang pernah atau sedang menjadi TKI. "Dari sekitar 6.800 penduduk, 75 persen adalah TKI. "Dan, alhamdulillah, hampir semuanya sukses. Ini bisa dilihat dari kondisi rumah dan perekonomian warga," jelasnya.

Berdasar pengamatan Radar Banyumas, rumah-rumah di desa itu bagus-bagus. Beberapa di antaranya bahkan hanya bisa ditemukan di daerah perkotaan. Rumah tingkat dan berarsitektur Spanyol paling banyak dipakai.

Salah satu rumah yang cukup megah di Gumelar adalah milik Purwani, seorang TKW yang kini bekerja di Malaysia. Meski hampir semua rumah di sekitar tergolong bagus, rumah Purwani terlihat sangat berbeda. Lokasinya yang hanya dua meter dari jalan raya membuat rumah bertingkat dua tersebut tampil menjulang.

Saat Radar Banyumas masuk ke halaman, lima motor bebek baru milik keluarga Purwani tampak diparkir rapi. "Mari, silakan masuk Mas," kata Mangku Hartanto yang menyambut di pintu rumah yang terbuat dari kayu jati.

Pemuda 23 tahun itu baru sebulan pulang dari Malaysia. Seperti Purwani, ibunya, Mangku membantu mengelola salah satu restoran milik Pipin, sang tante, di negeri jiran.

Memasuki rumah berkeramik cokelat tersebut, Radar Banyumas disambut Kursi-kursi besar nan empuk tertata di ruang tamu. Di dinding, ada beberapa lukisan dan karpet bergambar Kakbah serta Masjidil Haram. Vas keramik berukuran besar juga tertata apik di pojok ruangan dan samping bufet.

Kesuksesan Pipin, menurut Mangku, berawal saat tantenya tersebut diperistri seorang polisi Malaysia bernama Zulkhaerul. "Sebenarnya, Bulik (tante) saya dulu berangkat sebagai pembantu rumah tangga," ungkap Mangku mengawali cerita.

Saat itu, Pipin berangkat pada 1990. Dua tahun bekerja, Pipin bertemu Zulkhaerul, seorang polisi Malaysia. Tampaknya, benih cinta bersemi di antara dua insan berbeda kebangsaan tersebut. Karena itu, akhirnya keduanya sepakat menikah.

"Begitu suami pensiun, Bulik Pipin dan Pak Zulkhaerul membuat kantin kecil di dekat proyek pembangunan. Lama-kelamaan, kantin bertambah besar dan akhirnya membuat restoran masakan Padang," jelasnya.

Tampaknya, racikan tangan warga Palumbungan Lor, Desa Gumelar, itu disukai banyak orang. Hal tersebut dibuktikan oleh pesatnya perkembangan restoran bernama Selera Idaman itu. "Saat ini sudah ada empat cabang di Kuala Lumpur," kata Agung Setyo Kuncoro, sepupu Mangku, yang juga pernah ikut membantu di Malaysia.

Sukses di negeri orang, Pipin tak lantas lupa daratan dan tanah kelahiran. Satu per satu keluarganya dibawa untuk ikut membantu. Di antaranya adalah Purwani, ibu Mangku, yang hingga kini masih di sana. Selain itu, ada keponakan dan saudara sekampung yang ikut dibawa untuk dipekerjakan di sana.

"Meski berstatus keluarga, kami digaji secara profesional," ujar Khotijah, sepupu Mangku lainnya yang ikut menemani. Menurut dia, setiap bulan, karyawan digaji 800 ringgit.

Berkat kerja kerasnya tersebut, kini Purwani bisa membangun rumah mewah berlantai dua dengan luas lebih dari 500 meter persegi. Bersama anak-anaknya, Purwani juga sudah membangun bengkel sepeda motor di ibu kota kecamatan.

Ketua Asosiasi Pengusaha Pengerah Tenaga Kerja Indonesia Swasta (PPTKIS) Banyumas Drs H R. Soenardi mengaku, Gumelar adalah salah satu desa yang sukses membangun dengan dana dari TKI. Dia hanya punya satu nasihat agar para TKI bisa bekerja dengan tenang di luar negeri. "Yang penting berangkat dengan prosedur yang benar dan legal. Insya Allah tidak akan ada masalah di sana," kata mantan wali kota Purwokerto tersebut

Sumber: JawaPos.com

3 comments:

Unknown said...

Ass. Perkenankan saya untuk memohon maaf sebesar - besarnya jika apa yang saya ceritakan nantinya akan membuat anda tersinggung, sebelumnya perkenalkan nama saya Herlina Parawati, saya berasal dari Deli Serdang, saya seorang istri dari ibu 4 orang anak. Awalnya kehidupan keluarga saya sangatlah bahagia. Walaupun penghasilan suami saya hanya mampu mencukupi kebutuhan sehari - hari keluarga kami, saya sangatlah bersyukur dan tak lama kemudian alhamdulillah suami saya diberikan kenaikan jabatan oleh atasannya, kehidupan kami mulai menanjak naik dan kami berpikir untuk membuka usaha. Singkat cerita sekali lagi saya sangat bersyukur sebab usaha ayam bakar yang kami buat sangat laris sehingga mendatangkan keuntungan besar bagi kami sekeluarga. Untuk memperbesar usaha kami, saya dan suami akhirnya memberanikan diri untuk meminjam uang di bank,setelah itu saya mendirikan cabang warung ayam bakar saya di berbagai daerah di Indonesia. Dengan jumlah karyawan kurang lebih 150 orang. Semula perkembangan usaha kami cukup baik, namun setelah setahun kemudian usaha kami mulai meredup dan cabang cabang warung ayam bakar kami mulai tutup satu per satu. Akhirnya usaha kami bangkrut dan menyisakan utang bank yang sangat besar bagi kami sekeluarga. Habis Jatuh Tertimpa Tangga pula suami saya dipecat dan dipenjarakan akibat dituduh menggelapkan uang perusahaan. Akhirnya semua hutang bank dan biaya hidup saya tanggung sendiri membesarkan empat orang anak tanpa suami saya merupakan cobaan yang sangat berat bagi kehidupan saya. saya stres dan hampir memutuskan kejalan yag salah dengan mengakhiri hidup saya sendiri, dalam keterpurukan hidup saya, secara tidak sengaja saya membuka salah satu blog kesaksian dan membaca kolom komentar seseorang yg punya nasib yang sama dengan saya. Dalam komentarnya dia mengarahkan saya untuk menghubungi seorang guru yakni Kyai H. Achmad Mubarak yang membantunya keluar dari masalahnya. Saya mencoba menghubungi pak kyai dan alhamdulillah beliau bersedia membantu saya. Masyaallah berkat bantuan beliau akhirnya semua utang saya lunas dan saya mampu mendirikan usaha kembali , walhasil sekarang saya sudah memiliki aset dimana mana dan memiliki perusahaan yang mengeskpor hasil laut keluar negeri, Semua ini terjadi berkat Allah SWT lewat uluran tangan pak Kyai H. Achmad Mubarak yang begitu tulus dan baik dalam mengarahkan saya keluar dari masalah utang saya. Sebagai wujud Ungkapan rasa syukur dan terima kasih saya, saya akan memberikan nomor beliau kepada anda yang membaca cerita saya ini, jika saudara saudari memiliki masalah seperti saya silahkan hubungi beliau di nomor 0821 2545 0758. Semoga bermanfaat dan semoga kita selalu dalam lindungan Allah SWT. Amin yaa rabbal alamin. Allahu Akbar.

Widya Okta said...

Saya Widya Okta, saya ingin bersaksi pekerjaan Tuhan yang baik dalam hidup saya untuk orang-orang saya yang mencari pinjaman di Asia dan bagian lain dari kata itu, karena ekonomi yang buruk di beberapa negara.
Apakah mereka mencari pinjaman di antara Anda? Maka Anda harus sangat berhati-hati karena banyak perusahaan kredit palsu di internet, tetapi mereka masih asli sekali di perusahaan pinjaman palsu. Saya telah menjadi korban penipuan pemberi pinjaman 6 kredit, saya kehilangan banyak uang karena saya mencari pinjaman dari perusahaan mereka.

Saya hampir mati dalam proses karena saya ditangkap oleh orang-orang dari hutang saya sendiri, sebelum saya dibebaskan dari penjara dan seorang teman saya yang saya jelaskan situasi saya kemudian memperkenalkan saya kepada perusahaan pinjaman yang dapat diandalkan yaitu SANDRAOVIALOANFIRM. Saya mendapatkan pinjaman saya sebesar Rp900.000.000 dari SANDRAOVIALOANFIRM pada tingkat rendah 2% dalam 24 jam yang saya terapkan tanpa tekanan atau stres. Jika Anda membutuhkan pinjaman, Anda dapat menghubungi dia melalui email: (sandraovialoanfirm@gmail.com)

Jika Anda memerlukan bantuan dalam proses pinjaman, Anda dapat menghubungi saya melalui email: (widyaokta750@gmail.com) dan beberapa orang lain yang juga mendapatkan pinjaman mereka, Mrs. Jelli Mira, email: (jellimira750@gmail.com). Yang saya lakukan adalah memastikan saya tidak pernah membayar pembayaran cicilan bulanan seperti yang disepakati dengan perusahaan pinjaman.

Jadi saya memutuskan untuk membagikan karya baik Tuhan melalui SANDRAOVIALOANFIRM, karena dia mengubah hidup saya dan keluarga saya. Itulah alasan Tuhan Mahakuasa akan selalu memberkatinya.

aditya.aulia139@gmail.com said...

Nama saya Aditya Aulia saya mengalami trauma keuangan karena saya ditipu dan ditipu oleh banyak perusahaan pinjaman online dan saya pikir tidak ada yang baik bisa keluar dari transaksi online tapi semua keraguan saya segera dibawa untuk beristirahat saat teman saya mengenalkan saya. untuk Ibu pada awalnya saya pikir itu masih akan menjadi permainan bore yang sama saya harus memaksa diri untuk mengikuti semua proses karena mereka sampai pada kejutan terbesar saya setelah memenuhi semua persyaratan karena permintaan oleh proses saya bisa mendapatkan pinjaman sebesar 350jt di rekening Bank Central Asia (BCA) saya saat saya waspada di telepon saya, saya tidak pernah mempercayainya, agaknya saya bergegas ke Bank untuk memastikan bahwa memang benar ibu kontak sekarang mengalami terobosan pemanasan jantung dalam kehidupan finansial Anda melalui apakah itu BBM INVITE-nya: {D8980E0B} atau apakah kamu ingin mengkonfirmasi dari saya? Anda bisa menghubungi saya melalui surat saya: {aditya.aulia139@gmail.com} dan juga Anda bisa menghubungi perusahaan ISKANDAR LESTARI LOAN COMPANY (ISKANDAR LENDERS) via: {mail:iskandalestari.kreditpersatuan@gmail.com}

e_mail:::[aditya.aulia139@gmail.com]
[iskandalestari.kreditpersatuan@gmail.com]
WhatsApp:::[ 44] 7480 729811[Chats Only]
Telephone Number☎[ 44] 7480 729811[Calls Only]
BBM INVITE:::[D8980E0B]