Saturday, November 3, 2007

Kepahlawanan Muslim Albania Selamatkan Seribu Yahudi dari Nazi

Tergerak Menolong karena Yakin Jadi Tiket ke Surga
Orang Islam kerap diidentikkan begitu anti-Yahudi. Namun, ternyata, muslim Albania rela mempertaruhkan nyawa demi menyelamatkan orang Yahudi. Semasa Perang Dunia II, sekitar seribu Yahudi mereka lindungi dari pembantaian Nazi Jerman yang dikenal dengan peristiwa Holocaust. Salah satunya dialami Yoshua Baruchowic dan muslim penyelamatnya, Ali Sheqer Pashkaj. Kisah-kisah heroik muslim Albania itu saat ini dihadirkan lewat pameran foto di Jerusalem.

Kendati sudah 66 tahun berlalu, kisah penyelamatan tersebut masih segar dalam kenangan Baruchowic. Kamis (1/11), untuk kali pertama, pria 84 tahun itu bertemu langsung dengan Enver Alia Sheqer, putra penyelamatnya. "Sangat menyenangkan. Inilah yang paling saya nanti-nantikan sepanjang hidup," ujarnya dalam pameran foto Holocaust di kompleks Yad Vashem, Mount Herzl, Jerusalem, Israel. Sayang, Baruchowic sudah tidak bisa bertemu lagi dengan pahlawannya, Pashkaj, yang meninggal pada 2004.

Sambil menitikkan air mata, survivor Holocaust yang kini tinggal di Meksiko tersebut lantas menceritakan kembali kepahlawanan Pashkaj. "Semuanya bermula pada 1941 saat konvoi pasukan Nazi yang hendak memindahkan para tahanan Yahudi mampir di toko milik keluarga Sheqer (Pashkaj) yang berada di pelosok pegunungan Albania," kisah Baruchowic. Ketika itu, usia dokter gigi tersebut masih sekitar 18 tahun.

Menurut Baruchowic, Pashkaj menyuguhkan anggur dan sejumlah makanan kepada para pengikut Adolf Hitler yang "bertamu" ke tokonya. Setelah pasukan Nazi yang mengawal tahanan Yahudi tersebut mulai mabuk, Pashkaj memberikan sebuah pesan kepada Baruchowic. "Supaya tidak ketahuan, dia menyelipkan pesan yang ditulis pada secarik kertas itu di dalam melon," ujarnya. Lewat pesan rahasia tersebut, Pashkaj menyuruhnya melarikan diri dan bersembunyi di dalam hutan.

Tanpa pikir panjang, Baruchowic langsung menjalankan perintah Pashkaj, yang belum pernah dia kenal sebelumnya. Berlagak tak acuh, pria muslim Albania itu sukses "melindungi" Baruchowic yang mengendap-endap menuju hutan. Setelah pasukan Nazi meninggalkan tokonya, Pashkaj kemudian menjemput Baruchowic ke hutan. Selanjutnya, pemuda Yahudi itu tinggal bersama keluarga besar Sheqer (Pashkaj) di pegunungan Albania selama tiga tahun.

"Ayah saya adalah seorang muslim yang taat. Dia yakin bahwa menyelamatkan nyawa seseorang akan membuatnya masuk surga," ujar Enver Sheqer. Menurut dia, sang ayah tergerak untuk menolong Baruchowic karena prinsip "Besa" (menepati janji) yang dipegang teguh masyarakat Albania. Untuk mengenang kegigihan pahlawan-pahlawan Albania itu, pameran fotografi di Yad Vashem tersebut diberi tajuk "BESA: A Code of Honor - Muslim Albanians Who Rescued Jews During the Holocaust."

Selama beberapa dekade sejak Nazi dikalahkan, Baruchowic dan keluarga besar Sheqer selalu berkirim kabar lewat surat. "Kami juga sering bertukar foto keluarga," ungkap Enver Sheqer yang dipanggil Baruchowic dengan sebutan adik. Pria 50 tahun itu menambahkan bahwa keluarga besarnya berkali-kali mengundang Baruchowic berkunjung ke Albania. Namun, undangan tersebut selalu ditolak. Awalnya karena Albania dikuasai komunis, tapi sekarang carut-marut politik negeri itulah yang menjadi alasan Baruchowic. (ap/hep)

No comments: